SURABAYA – Perusahaan properti PT Lamicitra Nusantara mulai menyasar sektor persewaan untuk men capai target pendapatan tahun ini. Pasalnya, pada tahun lalu sektor tersebut mem berkon tribusi hingga 25 persen dari total pendapatan yang mencapai Rp 255,9 miliar.
Corporate Secretary Lamicitra, Priyo Setiabudi mengatakan dengan tuntasnya kawasan industri berikat Tanjung Emas Export Processing Zone (TEPZ) seluas 27 hektar di Semarang memiliki standart factory building untuk menarik investor asing menanamkan modalnya. “Jadi, kami membidik investor asing yang ingin mengembangkan perusahaannya di pelabuhan. http://kursrupiah.net/nea-hujan-masih-akan-mengguyur-pada-paruh-kedua-juni/4167/
Sehingga aktifitas bongkar muat lebih mudah dan mampu menghemat cost hingga 27 persen,” ujarnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Hotel Tun jungan, Jumat (26/6).
Hingga saat ini, sudah ada 20 investor asing yang me nanamkan modalnya di TEPZ yang didominasi oleh industri manufaktur. “Kami harap jasa perse waan tersebut bisa berkon tribusi setidaknya hingga 30 persen diakhir tahun ini,” ucapnya.
Tahun ini Lamicitra membidik pertumbuhan laba sebesar 5-10 persen.. di banding tahun lalu yang mencapai Rp 150 miliar dari total pen dapatan sebesar Rp 255 miliar. “ Kami tak berani mematok target tinggi, karena kondisi ekonomi yang masih landai,” ungkapnya. Sedangkan hingga triwulan pertama tahun ini, Lamacitra mampu mencatat laba bersih sebesar Rp 30 miliar. Jumlah tersebut baru terealisasi 15 persen dari total target laba bersih yang dipatok hingga akhir tahun 2016 ini. Meskipun masih jauh dari target, Priyo optimis realisasi tersebut bisa di penuhi jika geliat ekonomi di semester kedua akan lebih baik.
sumber: radar surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar